2/21/2011

Sebuah Tulisan Dari Biaro

Biaro, 
February, 16th 2011 
10.31PM
<Music Background:     Jukeodo Mot Bonae (2AM)
                                     Han Saraman (FT Island)
                                     She's Gone, Hate U Love U, So I,  (Super Junior)
                                     Niga Animyeon Andwae (Yesung)
                                     Dear Mom, Star Star Star  (SNSD)           
    Saat ini aku berada di Biaro. Mungkin ini adalah malam terakhirku di sini (sebelum kembali ke Semarang). Satu niatku terbatalkan. Niat yang jauh-juh hari telah ku pasang di hatiku. Hmm... Aku mungkin akan menyesal nanti, saat menit-menit pertama kaki ini menginjak Semarang lagi, mungkin aku akan teringat niatku yang batal itu. But, tonight, that mission's impossible. Sekarang adalah hari Rabu, waktuku tinggal tiga hari, dan itu akan kuhabiskan di Payakumbuh, kota tempat tinggalku.
    Ada satu tempat yang ingin kukunjungi, satu tempat yang punya kenangan khusus untukku. Satu tempat yang mengingatkanku akan rasanya menyayangi dan disayangi seseorang. Bodohnya, padahal rasa itu sudah lama hilang dariku. Aku, hanya ingin mengingatnya lagi, sedikit ingatan saja. Ingin mengingat betapa bahagianya aku, dan mengingat betapa menderitanya aku. Hahahah... Aku ingin mengingatnya, untuk kemudian, dengan segala keikhlasan, akan melupakannya.
    Ups, ketahuan. Ya, aku memang belum sepenuhnya mengikhlaskan semuanya, masih tersisa setetes dendam. Meski selama ini aku merasa baik-baik saja dan mengaku baik-baik saja. Lagipula dua tahun ini sudah cukup kurasa, sudah cukup (secara tidak sengaja) menghukum diri sendiri. Aku ikhlas. Aku membawa sedikit ketidak-ikhlas-anku itu ke Semarang, itulah mengapa aku merasa masih diikat sesuatu, mungkin itu sebabnya aku tidak melihat orang lain. Aku akan melepas diri sendiri. Aku akan menarik memori itu lagi, kemudian menebarnya di udara sampai ia hilang terbawa angin.
    Aku mengharapkan kisah baru di Semarang nanti. Tapi aku sadar, akan butuh waktu lama untukku. Karena, aku adalah aku. Aku bahkan tidak tau tipe idaman ku. Maksudku, secara umum aku menginginkan pasangan yang baik dan jujur. Tapi secara khusus??? Tidak seperti temanku, mereka ingin pasangan yang stylish, atau sederhana, yang putih, coklat... Mereka memilih. Aku bahkan tidak bisa memilih. Aku hanya ingin apa adanya. Jika stylish, maka dia stylish. jika berkulit putih, hitam, coklat, terserah... Bukannya tidak ada yang tertarik padaku. Sudah kukatakan ini karena aku adalah aku. Masalahnya ada padaku. Aku aneh ya? hahahah, aku selalu mengatakan "aku tidak aneh, aku unik." Tapi bahkan, kadang dalam hati aku setuju bahwa aku aneh.
    Atau, apa karena aku minder? Minder karena aku penyakitan? Tidak... seorang aku tidak berpikir seperti itu, tapi sejenak terlintas pikiran itu. Kenyataannya aku memang penyakitan. Siapa yang menyangkal? tidak ada. Well, mungkin yang menyangkal adalah mereka yang selalu melihatku baik-baik saja, mereka yang tidak tahu. That's good. Huff, aku tidak suka dicemaskan oleh seseorang, walau aku hampir selalu cemas. Ah, lupakan saja.
    Tahukah, saat-saat yang kusukai, adalah saat-saat dalam perjalanan. Perjalanan kemana pun, dengan kendaraan apa pun. Jika bepergian dengan mobil atau bus, aku akan jarang ikut ngobrol bersama teman-temanku, aku akan jarang memperhatikan orang-orang disekitarku. aku hanya akan melihat ke arah luar, ke jendela. Karena saat itu, adalah saat yang menenangkan untukku, aku bisa mengosongkan pikiran sejenak, aku merasa tenang, damai. Akan sangat frustasi bagiku jika tempatku adalah tempat yang tidak bisa melihat ke luar, tapi itu jarang terjadi.

11.31PM
Aku masih belum bisa tidur.
Kurasa teman-temanku bingung. Aku ini karakternya seperti apa?
Well, aku bisa bilang, aku punya dua karakter yang menonjol dan bertolak belakang. Ceria dan kalem. Satu saat aku bisa sangat ceria, riang, tersenyum cerah. satu saat aku bisa kalem, diam, bisa dibilang cahayaku redup. saat ceria, aku benar2 orang yang menyenangkan. saat kalem, aku cukup menyenangkan.
Tapi mudah-mudahan aku tidak pernah menunjukkan saat aku marah pada teman-teman baruku. karena akan menghancurkan semuanya. Kemarahanku adalah bom waktu. dan aku sendiri mencoba menjadi penjinak bomnya. Aneh.

Aku mencoba memperbaiki diri. Ingin memperbaiki semuanya. Bisakah aku selalu menjadi orang yang menyenangkan? Kenapa ada saat-saat aku harus jadi menyebalkan? Teman-teman baruku, aku merasa bersalah. mereka telah berusaha menjadi teman yang baik untukku. tapi aku tidak cukup baik berusaha. Kalian adalah orang2 baik. Aku harus bersyukur.
Well, aku sudah mulai mengantuk. Sampai jumpa lagi.





Tembalang, Semarang
February, 20th 2011

04.23PM
<no background>

Here I am, once again, at Semarang...
Sabtu malam semua nya mengantarku ke Padang, kecuali kakak tertuaku, sekitar setengah 11 malam, kami berangkat dari Payakumbuh menuju Padang. Jika mengantuk ya tidur di jalan.

Huff, awalnya setelah berada di bandara minangkabau sekitar pukul setengah lima pagi, aku baik-baik saja, bahkan ketika aku akan check in dan mengucapkan salam perpisahan kepada keluargaku. Aku tidak mengangis walau sesungguhnya ada sesuatu yang terasa menusuk dadaku.
Namun, ketika telah berada di pesawat menuju jakarta, aku mulai goyah, pertahananku lemah. satu tetes, dua tetes, tiga tetes. it's started. air mataku mulai tak tertahan. Tapi aku di sana sendirian. Aku hanya terus memandang ke luar jendela pesawat sampai pesawat mendarat di jakarta. Lalu aku baik-baik saja. Dari jakarta menuju semarang pun baik baik saja. Sesampai di semarang, dadaku mulai sesak lagi. Ketika pertama kali menginjakkan kakiku, turun dari pesawat, aku rasanya ingin menangis lagi. Namun sekarang situasinya berbeda. Di pesawat tidak ada yang memperhatikanku. Di sini? Semua orang lalu lalang.

aku mengambil barang2ku dan keluar dari bandara ahmad Yani semarang. Pulang ke kosan dengan taksi bersama seorang teman. Sesampai di kos aku juga baik-baik saja. Aku membereskan kamarku, menata pakaianku. membereskan semua bawaanku. Dan semua selesai. Aku terdiam. Itulah saatnya, akhirnya tangisku meledak. Aku teringat mama. Aku bahkan lupa berterima kasih ketika beliau membawakan aku makanan di hari terakhirku di rumah. Aku benar2 menangis. Tidak sanggup terlihat tegar di kamarku sendiri. Aku menangis dalam diam. Rasanya ingin sekali berteriak memanggil mama, papa, kakak, dan semua orang. Tapi aku tidak mau ketahuan menangis. Jangan pernah ada yang melihatku mengangis, karna aku jelek sekali saat menangis.
Aku mengambil sapu tangan pemberian mama, mama telah memakai sapu tangan itu beberapa lama, dan beliau memberikannya padaku. Aku menangis ketika mencium sapu tangan mama. Ya ampun, tidak menyangka aku secengeng itu. Aku tiba2 merasa sangat lelah, masih tersedu aku naik ke tempat tidur dan berbaring.Lalu aku tertidur selama 2 jam. Dibangunkan oleh nada sms dari hape ku. Sms dari seorang teman yang menanyakan kapan aku berangkat ke semarang. Membuatku makin sedih saja.
Sekarang aku masih menangis. Aku ingat, beberapa jam yang lalu aku masih bersama keluargaku.

Aku akhirnya berhasil mengunjungi makam nenekku, tapi aku bahkan tidak tahu yang mana makam nenekku.









Tembalang, Semarang
February, 21st 2011
07.15PM
<The same music background>

My mission completed. Aku kahirnya bisa menuntaskan niatku di Biaro, walau tidak sempurna.
Tapi aku tidak jadi ke satu tempat itu, tempat dimana aku ingin melepas semuanya. Aku akan bisa melakukannya kapan saja di Semarang, aku yakin. Jika aku berniat melepas, maka tempat itu mungkin tidak terlalu penting lagi.

Aku masih tidak terlalu percaya aku telah di sini lagi. Walau aku sadar, aku tadi ke kampus, aku sadar.
Mengingat kemarin aku masih ditengah2 keluargaku. Seharusnya aku tidak pulang saat liburan semester. Untuk selanjutnya aku hanya akan pulang saat liburan Hari Raya saja.

Semua terasa mengejutkan meski bukan pengalaman baru. Hah, aku bahkan hanya pulang selama tiga minggu. Kenapa aku terheran-heran dengan rasanya berada di kota ini?


The True Story... Huff, aku bahkan tidak tahu bagaimana menuliskan akhir kisah Eunhan dan tumor yang dimilikinya. Sebenarnya, semua belum ada akhirnya. Eunhan masih ada, dengan tumor itu, dengan segala aktivitasnya. Aku bahkan tidak bisa menuliskannya, padahal aku tahu persis.
Just pray for her. Doakan kesembuhannya, karena akhir2 ini tumor itu terasa meyakitkan baginya.
Doakan agar dia mau meminum obat2annya.
Doakan agar dia mau lanjut, agar dia tidak berhenti.
Sementara itu, aku akan mencoba menuliskan kisahnya (yang belum memiliki akhir) dengan sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar